TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji secara nasional cukup aman. Perseroan juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan elpiji yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, stok BBM saat ini secara nasional mencapai 25 hari. Sementara itu, stok elpiji mencapai 15 hari. Ia menyebut angka tersebut dinamis, mengikuti tren peningkatan menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 28 November 2019.
Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi pernyataan Staf Ahli PT Pertamina (Persero) Rifky Effendi Hardijanto yang mengatakan salah satu persoalan yang dihadapi perseroan saat ini adalah tingkat cadangan alias stock level bahan bakar minyak yang sangat tipis. Ia menyebut, stok cadangan BBM yang dimiliki Pertamina hanya cukup untuk 12 hari.
Selain stok aman, Fajriyah menjelaskan bahwa beberapa produk BBM, antara lain avtur dan solar berada dalam kondisi surplus. Sebab, sejak Maret dan April lalu, Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sehingga dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mintah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat,” tutur Fajriyah.